Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2025

Zodiac, dari menerawang angkasa sampai menerawang takdir

Gambar
  wikipedia.com           B ayangkan manusia purba menatap langit malam yang pekat, tanpa lampu kota, tanpa peta jalan, hanya bintang-bintang yang berkelip di atap dunia mereka. Di antara gemerlap yang tampak acak itu, muncul garis-bayangan rasi-rasi bintang yang tampak “bergerak” bersama arah matahari dan planet. Untuk bangsa kuno, langit adalah peta dan juga petunjuk makna. Artikel ini akan membawa Anda menelusuri bagaimana konsep zodiak muncul,  dari pemetaan langit praktis, menuju simbol takdir manusia dan bagaimana Zodiac bertahan hingga hari ini. 1. Asal-usul: zodiak sebagai alat navigasi dan musim      S ebelum zodiak dikenal sebagai “ramalan kepribadian”, pemeta langit pertama menggunakan rasi-rasi untuk menandai musim, arah, dan posisi benda-langit. Dalam sistem kuno, jalur yang dilalui Matahari tiap tahun, yang disebut Ekliptika (the ecliptic) menjadi acuan utama.  Sebagai contoh, bangsa Babilonia sudah sejak abad...

Walpurgisnacth, dari ritual sesat menjadi festival budaya

Gambar
Walpurgisnacth, dari ritual sesat menjadi festival budaya            J auh pada abad ke-7 di Eropa Tengah, sebuah budaya pagan yang disebut Walpurgisnacht (bahasa Jerman: Sankt Walpurgisnacht ) menjadi sebuah perayaan pengusiran roh jahat pada malam 30 April. Pada awalnya, ritual ini merupakan bagian dari tradisi kuno masyarakat Jermanik dan Nordik yang menyambut datangnya musim semi—masa ketika bumi kembali hidup setelah bulan-bulan panjang musim dingin. Api unggun dinyalakan di puncak bukit, tarian digelar di bawah sinar bulan, dan musik rakyat menggema hingga fajar. Bagi mereka, cahaya api adalah simbol kemenangan kehidupan atas kegelapan, kehangatan atas dingin, dan harapan atas ketakutan. Namun, ketika agama Kristen mulai menyebar ke wilayah Eropa Tengah, semua yang bersifat pagan menghadapi tantangan baru: bagaimana bertahan tanpa dianggap sebagai bidah. Menariknya, bukan semua tradisi lama dihapus. Sebagian justru diadaptasi, diubah maknanya, bahka...